Menjadi konsumen cerdas memang tidak semudah yang dibayangkan. Di era digital seperti sekarang, informasi tersebar dengan cepat dan mudah diakses oleh siapa saja. Namun, tidak semua informasi yang kita terima adalah benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilah-milah kabar paten dan hoaks.
Menjadi konsumen cerdas berarti kita harus mampu membedakan antara informasi yang benar (paten) dan informasi yang tidak benar (hoaks). Menurut ahli komunikasi sosial, Dr. Arif Satria, “Kabar hoaks bisa merugikan banyak pihak, termasuk konsumen. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan teliti dalam menyaring informasi yang kita terima.”
Salah satu cara untuk memilah kabar paten dan hoaks adalah dengan melakukan cross-checking informasi. Misalnya, jika kita menerima informasi mengejutkan dari sumber yang tidak jelas, sebaiknya kita melakukan pengecekan ulang kebenarannya melalui sumber yang lebih terpercaya.
Menjadi konsumen cerdas juga berarti kita harus kritis terhadap informasi yang kita terima. Menurut peneliti media sosial, Dr. Ayu Kartika, “Konsumen cerdas tidak langsung percaya begitu saja pada informasi yang mereka terima. Mereka selalu melakukan analisis dan penelitian lebih lanjut sebelum mempercayai informasi tersebut.”
Selain itu, penting juga bagi kita untuk selalu menyaring informasi dari berbagai sumber. Dengan begitu, kita dapat mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan akurat tentang suatu informasi. Sebagaimana yang dikatakan oleh pakar telematika, Dr. Onno W. Purbo, “Dengan menyaring informasi dari berbagai sumber, kita dapat memastikan kebenaran informasi yang kita terima dan menghindari penyebaran hoaks.”
Dengan memilah kabar paten dan hoaks, kita dapat menjadi konsumen cerdas yang mampu membuat keputusan yang tepat dan menghindari kerugian. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kewaspadaan kita dalam menyaring informasi dan menjadi konsumen yang lebih cerdas.