Fenomena Berita Viral di Indonesia: Mengapa Banyak yang Terpengaruh?

Siapa yang tidak kenal dengan fenomena berita viral di Indonesia? Setiap hari, kita disuguhkan dengan berbagai berita yang cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Tidak jarang, berita-berita tersebut dapat mempengaruhi pikiran dan perilaku banyak orang. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Menurut pakar komunikasi, Dr. Agus Sudibyo, fenomena berita viral di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah karena tingginya penggunaan media sosial di tanah air. “Dengan semakin mudahnya akses informasi melalui media sosial, berita-berita viral dapat dengan cepat menyebar dan mencapai banyak orang dalam waktu singkat,” ujar Dr. Agus.

Selain itu, faktor sensasionalisme juga turut berperan dalam membuat berita menjadi viral. Menurut Dr. Rachmat Kriyantono, seorang pakar komunikasi dari Universitas Padjajaran, “Berita yang mengandung unsur sensasional seringkali lebih menarik perhatian dan dipercaya oleh banyak orang, sehingga lebih mudah menyebar dan mempengaruhi pikiran mereka.”

Tidak hanya itu, tren dan gaya hidup juga turut memengaruhi seberapa cepat suatu berita menjadi viral. Misalnya, berita tentang selebriti atau kontroversi politik seringkali menjadi perbincangan hangat di media sosial dan dengan cepat menyebar ke berbagai kalangan masyarakat.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua berita viral memiliki dampak yang positif. Dr. Agus menekankan pentingnya untuk selalu bijak dalam menyikapi berita yang viral. “Kita harus mampu menyaring informasi yang masuk dan tidak langsung percaya begitu saja pada berita yang viral. Selalu cek kebenaran dan sumber informasi sebelum menyebarkannya kembali,” tambahnya.

Dengan begitu, kita sebagai masyarakat Indonesia dapat lebih cerdas dalam menyikapi fenomena berita viral dan tidak terpengaruh secara negatif oleh informasi yang tidak terverifikasi. Sebagai penutup, mari kita bijak dalam menggunakan media sosial dan selalu kritis terhadap berita-berita yang viral di Indonesia.

Sumber:

1. https://www.kompas.com/

2. https://www.tempo.co/